Bersama Kawal Demokrasi, Bawaslu OKI Siap Jalankan P2P

Kayuagung, Bawaslu OKI — Bawaslu OKI menyatakan kesiapannya dalam menyukseskan program Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P) yang akan digelar di seluruh wilayah Sumatera Selatan hingga akhir 2025. Komitmen itu ditegaskan usai rapat koordinasi daring bersama Bawaslu Sumsel pada Rabu (15/10/2025) malam.

Anggota Bawaslu Sumsel, Massuryati, menjelaskan bahwa P2P merupakan program turunan dari Bawaslu RI yang bertujuan memperluas keterlibatan publik dalam pengawasan pemilu. Program ini akan menyasar 17 kabupaten/kota di Sumsel dengan dua metode pelaksanaan luring dan daring.

“Untuk yang luring, akan dipusatkan di satu titik yang mencakup wilayah Palembang, Ogan Ilir, dan Banyuasin. Sementara 14 kabupaten/kota lainnya akan mengikuti secara daring,” ujar Srikandi Bawaslu Sumsel dalam forum tersebut.

Ia menekankan pentingnya pemahaman terhadap modul pelaksanaan P2P yang telah disusun oleh Bawaslu RI. Modul itu, kata dia, memuat seluruh informasi teknis mulai dari rekrutmen peserta hingga mekanisme pelaksanaan.

“Semua sudah terangkum di modul. Tinggal dibaca dan dipahami betul, supaya pelaksanaannya nanti tidak keluar dari panduan,” ujarnya.

Massuryati juga mengingatkan agar jajaran Bawaslu di daerah tetap terbuka dan mendukung penuh setiap kegiatan kelembagaan. Menurutnya, sinergi antarwilayah menjadi kunci agar program yang telah dirancang bisa terlaksana dengan baik.

“Kalau kita saling dukung, mudah-mudahan semuanya bisa berjalan lancar. Mari jaga nama baik Sumsel bersama, supaya setiap program yang sudah disusun Bawaslu RI bisa terlaksana dengan baik,” tuturnya.

Menanggapi hal itu, Anggota Bawaslu OKI, RA. Muhammad Oki Mabruri, menyambut baik arahan dari Srikandi Bawaslu Sumsel tersebut. Ia menyatakan kesiapan Bawaslu OKI untuk menjalankan program P2P dengan sebaik-baiknya.

“Kami siap mendukung penuh pelaksanaan P2P. Semoga bisa berjalan lancar dan memberi dampak positif bagi pengawasan pemilu, khususnya di Bumi Bende Seguguk ini,” kata Oki.

Program P2P digagas sebagai ruang belajar sekaligus sarana keterlibatan aktif warga dalam menjaga integritas pemilu. Dengan pendekatan yang lentur dan mengedepankan kolaborasi, Bawaslu OKI meyakini program ini akan memperkuat pengawasan yang tumbuh dari partisipasi masyarakat sendiri.