Bawaslu OKI Minta CPNS Tingkatkan Literasi dan Pahami Esensi Demokrasi
|
Kayuagung, Bawaslu OKI - Bawaslu OKI mengambil langkah strategis dalam membina para CPNS agar tak sekadar memahami prosedur teknis pemilu, tetapi juga menyelami esensi demokrasi secara utuh. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Totok Hariyono, Anggota Bawaslu RI, yang menekankan pentingnya literasi politik di tubuh pengawas pemilu.
Kepada para CPNS, Anggota Bawaslu OKI sekaligus Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa, Muhammad Kafrowi, menyampaikan bahwa pemilu bukan sekadar urusan administrasi, melainkan medan ujian integritas dan ketajaman berpikir. “Kami ingin CPNS tidak hanya paham prosedur, tapi juga mengerti ruh demokrasi yang harus dijaga,” tegas Kafrowi, Jumat (11/7/2025).
Kafrowi meminta agar CPNS aktif membaca dan menganalisis berbagai putusan hukum, termasuk dari Mahkamah Konstitusi (MK) dan kasus-kasus sengketa yang ditangani langsung oleh Bawaslu. Pendekatan ini bukan sekadar bentuk pembelajaran, tapi latihan berpikir kritis untuk memahami pola-pola persoalan pemilu dari akar hingga dampaknya.
“Ambil sampel kasus, baca putusannya, analisis, dan simpulkan. Dari sana kita bisa tahu di mana letak kesalahan dan apa penyebab utamanya, baik di level daerah, provinsi, maupun nasional,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa negara menitipkan tanggung jawab besar kepada Bawaslu, sebagai garda depan penjaga demokrasi. Menurutnya, jika proses demokrasi terganggu, maka Bawaslu menjadi pihak yang paling terdampak.
“Setiap insan Bawaslu harus punya pemahaman yang kuat dan komitmen untuk menegakkannya. Demokrasi bukan warisan, tapi mandat yang harus dijaga bersama,” pungkasnya.
Penulis : Bobby Aditya Nugraha
Foto : Bobby Aditya Nugraha