Rapat Internal Bawaslu OKI, Jalal Tekankan Sinergi dan Etika Kerja Sekretariat
|
Kayuagung, Bawaslu OKI — Koordinator Sekretariat Bawaslu OKI, Abdul Jalal, memimpin rapat internal bersama jajaran sekretariat di Kantor, Selasa (21/10/2025). Dalam pertemuan tersebut, Jalal menyoroti sejumlah isu strategis, mulai dari evaluasi kegiatan prioritas hingga penguatan koordinasi kerja antarstaf.
Di awal rapat, Jalal menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan program prioritas yang telah dijalankan, termasuk kegiatan pengawasan partisipatif bersama penyandang disabilitas. Menurutnya, kegiatan semacam itu bukan hanya memenuhi target kelembagaan, tetapi juga memperluas ruang partisipasi publik.
“Yang seperti ini bukan sekadar program, tapi bentuk komitmen kita membuka akses bagi semua warga, termasuk penyandang disabilitas, untuk terlibat dalam pengawasan demokrasi,” ujar Jalal di hadapan peserta rapat.
Ia menambahkan, masih ada satu kegiatan prioritas yang belum terlaksana, yakni Pendidikan Pengawas Partisipatif (P2P). Jalal menyebut program tersebut tinggal menunggu waktu pelaksanaan dan akan menjadi bagian dari penilaian capaian output oleh Bawaslu RI.
Terkait Pemutakhiran Daftar Pemilih Berkelanjutan (PDPB), Jalal menanyakan kelanjutan uji petik yang sebelumnya telah dilakukan. Ia meminta staf yang membidangi agar segera menyusun rencana teknis jika uji petik lanjutan akan digelar.
“Kalau memang akan ada lagi, tolong segera petakan jumlah personel, lokasi, dan waktu pelaksanaannya. Jangan tunggu mendekati hari H,” tegasnya.
Soal sistem kerja fleksibel, Jalal menekankan bahwa kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan Work From Office (WFO) merupakan bentuk efisiensi yang ditetapkan pemerintah. Namun, ia mengingatkan bahwa fleksibilitas bukan berarti bebas dari tanggung jawab.
“Kalau pimpinan minta hadir, ya kita harus datang. Jadwal WFA bukan alasan untuk absen, apalagi kalau ada rapat seperti ini,” katanya sambil mencontohkan situasi rapat yang sedang berlangsung.
Ia juga mengingatkan seluruh ASN di lingkungan Bawaslu OKI agar tidak lalai dalam mengisi SKP E-Kinerja. Menurutnya, pengisian SKP adalah kewajiban yang berperan langsung dalam penilaian kinerja dan evaluasi pegawai.
Menutup rapat, Jalal mengajak seluruh sekretariat untuk memperkuat koordinasi dan saling memahami tugas masing-masing. Ia menekankan pentingnya komunikasi agar tidak terjadi tumpang tindih pekerjaan.
“Kita harus tahu batas tugas kita. Jangan sampai ambil alih yang bukan bagian kita. Soliditas itu bukan cuma soal kompak, tapi juga soal saling menghargai peran,” tuturnya.
Rapat internal tersebut menjadi ruang refleksi sekaligus penguatan koordinasi menjelang pelaksanaan program-program strategis Bawaslu OKI ke depan.
Penulis : Bobby Aditya Nugraha
Foto : Andry Rama Kusuma