Bawaslu OKI Tegaskan Komitmen sebagai Pekerja Demokrasi di Masa Non-Tahapan
|
Kayuagung, Bawaslu OKI – Bawaslu OKI menyatakan kesiapannya untuk terus bekerja memperkuat demokrasi meskipun berada di masa non-tahapan pemilu. Hal ini sejalan dengan pernyataan Anggota Bawaslu RI, Totok Hariyono, yang menegaskan Bawaslu bukan hanya pekerja pemilu, melainkan pekerja demokrasi.
Koordinator Divisi Hukum dan Penyelesaian Sengketa Bawaslu OKI, Muhammad Kafrowi, menegaskan komitmen Bawaslu OKI untuk memperkuat demokrasi tidak akan berhenti meskipun tidak sedang dalam tahapan pemilu.
“Kami sepakat dengan Totok Hariyono bahwa demokrasi adalah roh dari segala aktivitas Bawaslu. Pemilu hanyalah salah satu bagian dari demokrasi, dan tugas kami adalah memastikan demokrasi tetap hidup dan berkembang,” ujar Kafrowi.
Kafrowi menjelaskan, Bawaslu OKI telah merancang berbagai program untuk memperkuat demokrasi di tingkat lokal. “Kami melakukan penguatan demokrasi melalui metode partisipatif, seperti diskusi publik, sosialisasi, dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk ormas, akademisi, dan aktivis,” jelasnya.
Selain itu, dirinya juga akan memanfaatkan saluran informasi modern, seperti podcast dan media sosial, untuk menyebarkan nilai-nilai demokrasi kepada masyarakat. “Kami menyadari bahwa media sosial dan podcast adalah alat yang efektif untuk menjangkau generasi muda. Melalui platform ini, kami berupaya menanamkan kesadaran akan pentingnya partisipasi dalam pengawasan demokrasi,” tambah Kafrowi.
Terakhir, Kafrowi juga menekankan pentingnya independensi Bawaslu dalam menjalankan tugasnya. “Kami selalu mengingatkan jajaran untuk tunduk pada aturan dan prinsip-prinsip demokrasi, bukan pada kepentingan individu atau kelompok tertentu. Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menjaga integritas lembaga,” pungkasnya.
Penulis : Bobby Aditya Nugraha
Foto : Bobby Aditya Nugraha