Siapkan Pengawasan Inklusif, Bawaslu OKI: Demokrasi Harus Dirawat Bersama
|
Kayuagung, Bawaslu OKI — Bawaslu OKI menegaskan komitmennya dalam memperkuat kelembagaan pengawas pemilu sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas demokrasi. Pernyataan ini disampaikan menyusul arahan Anggota Bawaslu RI, Herwyn J.H. Malonda, yang menyoroti urgensi penguatan tata kelola dan kapasitas pengawasan di tingkat daerah.
Anggota Bawaslu OKI sekaligus Koordinator Divisi SDM, Didi Masda Riandri, menyampaikan bahwa penguatan kelembagaan bukan semata soal prosedur, melainkan soal merawat suara rakyat sebagai inti demokrasi.
“Kami sejalan dengan semangat reflektif dari Bawaslu RI. Di OKI, penguatan kelembagaan kami wujudkan lewat pembenahan sistem kerja, peningkatan kapasitas SDM, dan penanaman nilai integritas di seluruh jajaran pengawas,” ujar Didi, Senin (1/9/2025).
Ia menekankan pentingnya rekrutmen yang selektif dan berbasis kompetensi, terutama bagi pengawas ad hoc yang menjadi ujung tombak di lapangan. Menurutnya, pelatihan berkelanjutan dan pembinaan nilai demokrasi harus menjadi bagian integral dari strategi kelembagaan.
“Pengawas yang profesional dan berintegritas adalah benteng utama dalam menjaga kedaulatan rakyat. Maka pembinaan SDM harus menyentuh aspek teknis sekaligus etika dan tanggung jawab publik,” tambahnya.
Menanggapi tantangan digital yang turut disampaikan oleh Herwyn, Didi menyebut Bawaslu OKI tengah mengembangkan pendekatan berbasis teknologi untuk mendeteksi potensi pelanggaran, termasuk disinformasi yang marak di ruang daring.
“Kami sedang merancang strategi adaptif, termasuk kolaborasi dengan komunitas digital lokal dan penguatan literasi pemilu. Ini bagian dari upaya kami menjawab tantangan zaman,” jelasnya.
Sebagai bagian dari penguatan kelembagaan, Didi juga berencana pihaknya akan membuka ruang dialog publik sebagai wadah pembelajaran demokrasi. Menurutnya, peran pengawas tidak berhenti pada fungsi kontrol, tetapi juga sebagai mitra masyarakat dalam membangun demokrasi yang inklusif dan berdaya.
“Kami tidak ingin hadir hanya sebagai pengawas, tapi juga sebagai mitra publik. Karena, demokrasi yang sehat lahir dari partisipasi yang kuat,” tutupnya.
Penulis : Bobby Aditya Nugraha
Foto : Minal Achyar