Bawaslu OKI Dorong Mahasiswa Lokal Tampil di Debat Nasional
|
Kayuagung, Bawaslu OKI — Bawaslu OKI menyatakan dukungan penuh terhadap dimulainya tahapan eliminasi Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu V Antarperguruan Tinggi Se-Indonesia. Ajang nasional yang dibuka resmi oleh Bawaslu RI di Jakarta, Kamis (16/10/2025), menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk berkontribusi dalam penguatan demokrasi elektoral.
Anggota Bawaslu RI, Puadi, menyebut proses eliminasi ini sebagai seleksi strategis untuk menjaring regu terbaik menuju babak nasional. “Kami ingin hasilnya benar-benar mencerminkan kualitas terbaik dari para peserta,” ujarnya dalam sambutan pembukaan.
Tahun ini, sebanyak 311 regu dari berbagai kampus mendaftar, angka tertinggi sejak kompetisi pertama kali digelar pada 2019. Puadi menilai, debat kali ini hadir di waktu yang tepat, pasca tahapan pemilu dan pemilihan, serta di tengah urgensi pembahasan desain baru sistem kepemiluan.
“Ajang ini bisa jadi ruang bertukar pikiran, melahirkan gagasan segar tentang masa depan kepemiluan, terutama dalam aspek penegakan hukumnya,” tuturnya.
Bawaslu RI memastikan proses eliminasi berlangsung transparan dan profesional, dengan juri yang berintegritas. Puadi juga menyoroti dampak jangka panjang kompetisi ini. Banyak alumni peserta kini aktif di jajaran Bawaslu daerah, menjadi pemantau pemilu, bahkan terlibat dalam pengujian undang-undang di Mahkamah Konstitusi.
“Awalnya kompetisi ini hanya alat sosialisasi pengawasan pemilu. Tapi sekarang, ia menjelma jadi medium kaderisasi intelektual yang berkontribusi nyata terhadap perkembangan demokrasi elektoral kita,” tambahnya.
Di tingkat daerah, Bawaslu OKI menyambut hangat pelaksanaan kompetisi ini. Menurut Anggota Bawaslu OKI, Syahrin, ajang debat ini bukan semata soal adu argumen, melainkan wadah pembelajaran kolektif yang memperkaya pemahaman demokrasi di kalangan mahasiswa.
“Mahasiswa dari seluruh Indonesia, termasuk Sumsel dan OKI, bisa menyaksikan jalannya debat ini dan ikut merumuskan gagasan kepemiluan yang lebih inklusif dan berkeadilan,” kata Syahrin.
Namun ia menyayangkan belum adanya perwakilan mahasiswa dari OKI yang ikut serta tahun ini. Menurutnya, dengan persiapan yang lebih matang, kampus lokal seperti Universitas Islam OKI (UNISKI) berpeluang tampil dan bersaing di tingkat nasional.
“Untuk kali ini, Sumsel diwakili oleh Universitas Sriwijaya (UNSRI). Harapan kami, ke depan ada nama UNISKI yang ikut menyampaikan gagasan soal penegakan hukum pemilu,” ujarnya.
Bawaslu OKI juga mengajak masyarakat, terutama kalangan akademisi dan mahasiswa, untuk terus mendukung agenda-agenda penguatan demokrasi. “Partisipasi aktif generasi muda adalah kunci keberlanjutan demokrasi elektoral kita,” tegas Syahrin.
Penulis : Bobby Aditya Nugraha
Foto : Bobby Aditya Nugraha