Lompat ke isi utama

Berita

Aisyah Almadinah: P2P Bawaslu Buka Jalan Jadi Pengawas Demokrasi

AISYAH ALMADINAH

Aisyah Almadinah, salah satu dari 40 peserta Pendidikan Pengawas Partisipatif Dalam Jaringan (P2P Daring) Bawaslu OKI, menyebut pelatihan ini membuka pandangannya soal integritas pemilu.

Kayuagung, Bawaslu OKI - Sebanyak 40 peserta dari Kabupaten OKI mengikuti Pendidikan Pengawas Partisipatif Dalam Jaringan (P2P Daring) yang digelar Bawaslu RI sejak 23 Oktober hingga 14 November 2025. Program ini dirancang untuk membentuk kader pengawas yang tak hanya memahami regulasi, tetapi juga mampu menjadi pelopor pengawasan pemilu di tingkat lokal.

Salah satu peserta, Aisyah Almadinah, mahasiswa Universitas Terbuka asal Lubuk Seberuk, Kecamatan Lempuing Jaya, mengaku pelatihan ini membuka pandangannya soal pentingnya keterlibatan masyarakat dalam menjaga integritas pemilu. “Selama ini pengawasan pemilu terasa jauh dari masyarakat. Setelah ikut P2P, saya sadar bahwa semua orang punya tanggung jawab yang sama untuk ikut mengawasi,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).

Aisyah mengetahui program ini dari unggahan media sosial Bawaslu OKI dan informasi dari seniornya. Ia tertarik karena ingin memahami langsung bagaimana pengawasan partisipatif bekerja di lapangan. Sesi yang paling membekas baginya adalah materi tentang penguatan jaringan melalui media sosial. “Saya jadi tahu bagaimana menyebarkan informasi yang benar dan mencegah isu-isu yang bisa memicu konflik. Ternyata, pengawasan itu bisa dimulai dari hal sederhana seperti unggahan di medsos,” katanya.

Lebih dari sekadar teori, Aisyah juga belajar bahwa penyelesaian pelanggaran pemilu tak sesederhana yang ia bayangkan. “Saya kira sebelumnya cukup dilaporkan, selesai. Tapi ternyata ada dasar hukum dan mekanisme yang melibatkan Gakkumdu,” tuturnya.

Meski pelatihan berlangsung secara daring, Aisyah menilai penyampaian materi tetap mudah dipahami. Ia berharap ke depan kegiatan serupa bisa digelar secara luring agar diskusi lebih hidup. “Kalau bisa tatap muka, pasti lebih seru. Bisa langsung tukar pikiran,” katanya.

Setelah mengikuti P2P, Aisyah berencana mengedukasi warga di sekitarnya tentang pentingnya pengawasan pemilu. Ia ingin membuka ruang diskusi soal keluhan masyarakat dan menjelaskan proses pemilu secara umum. “Saya ingin masyarakat paham bahwa suara mereka dijaga, dan pengawasan bukan tugas segelintir orang saja,” ujarnya.

Ia juga menilai penyelenggaraan P2P oleh Bawaslu OKI sudah menyasar kelompok yang tepat. “Pesertanya beragam, dari pelajar yang baru cukup umur, mahasiswa, sampai anggota organisasi masyarakat. Mereka bisa jadi pengaruh positif di lingkungannya,” kata Aisyah.

Momen paling berkesan baginya adalah saat bisa berinteraksi langsung dengan peserta lain dan narasumber lewat Zoom. “Meski daring, rasanya tetap hangat. Ada semangat yang sama untuk belajar dan berkontribusi,” ucapnya.

Ketika diminta menggambarkan P2P dalam satu kalimat, Aisyah menjawab singkat, “Bersama P2P, awasi bersama untuk terwujudnya pemilu yang sempurna.”

AISYAH ZOOM

Penulis : Bobby Aditya Nugraha

Foto : Aisyah Almadinah

Tag
#SahabatBawaslu #SahabatBawasluOKI #BawasluOKI #AyoAwasiBersama